Routing adalah sebuah mekanisme yang digunakan untuk mengarahkan dan menentukan jalur yang akan dilewati paket dari satu device ke device yang berada di jaringan lain. Perangkatnya disebut Router, kerjanya merekomendasikan jalur yang digunakan untuk melewatkan paket berdasarkan informasi yang terdapat pada tabel routing.
Sudah banyak perusahaan ( vendor ) yang membuat device router ( dedicated router ) seperti Cisco, DLink, 3Com dan lain sebagainya. Namun harga yang ditawarkan cukup mahal hingga puluhan juta rupiah. Nah, bagi pengembangan jaringan internet/intranet dikampus dengan banyak network tentu akan berpikir beberapa kali untuk membeli banyak dedicated router. Solusi yang paling tepat adalah dengan membuat PC router yag secara fisik memiliki minimal 2 buah network interface card dan secara logic mampu mem-forward packet data.
Pada tulisan ini saya membuat PC router dengan operating system FreeBSD yang dikenal handal dalam dunia Computer Networking. Mekanisme routing yang digunakan pada tulisan ini adalah static routing.
Static Routing merupakan sebuah mekanisme pengisian table routing yang dilakukan oleh admin jaringan secara manual pada tiap-tiap router. Pemakaian static routing akan menjadi solusi yang mudah dan cepat untuk network dengan jumlah sub/network sedikit. Bila jaringan sudah menjadi besar dan kompleks, static routing menjadi masalah baru bagi admin jaringan.
Percobaan yang saya lakukan, 5 buah computer dengan komposisi 3 buah komputer sebagai router ( FreeBSD ) dan 2 buah komputer sebagai client.
- Client 1 : IP 10.10.0.2/24 gateway 10.10.0.1
- Router A : IP 10.10.0.1/24 dan 10.10.1.2/24
- Router B : IP 10.10.1.1/24 dan 10.10.2.1/24
- Router C : IP 10.10.2.2/24 dan 10.10.3.1/24
- Client 2 : IP 10.10.3.2/24 gateway 10.10.3.1
Yang dibutuhkan adalah Client 1 dapat berhubungan dengan Client 2 begitu juga sebaliknya. Maka pada masing-masing router saya jalankan perintah seperti ini ( login sebagai root dulu ) :
- untuk Router A
# route add –net 10.10.2.0/24 10.10.1.1
# route add –net 10.10.3.0/24 10.10.1.1
- untuk Router B
# route add –net 10.10.0.0/24 10.10.1.2
# route add –net 10.10.3.0/24 10.10.2.2
- untuk Router C
# route add –net 10.10.1.0/24 10.10.2.1
# route add –net 10.10.0.0/24 10.10.2.1
Agar setting tersebut bias bertahan ketika system di reboot/restart, perlu ditambahkan baris berikut pada file /etc/rc.conf
- untuk Router A
static_routes = “rute-2 rute-3”
route_rute-2 = “-net 10.10.2.0/24 10.10.1.1”
route_rute-3 = “-net 10.10.3.0/24 10.10.1.1”
- untuk Router B
static_routes = “rute-0 rute-3”
route_rute-0 = “-net 10.10.0.0/24 10.10.1.2”
route_rute-3 = “-net 10.10.3.0/24 10.10.2.2”
- untuk Router C
static_routes = “rute-0 rute-1”
route_rute-0 = “-net 10.10.0.0/24 10.10.2.1”
route_rute-1 = “-net 10.10.1.0/24 10.10.2.1”
Di setiap router pada file /etc/rc.conf tambahkan baris à gateway_enable=”YES” supaya bisa mem-forward paket data.
Keuntungan dari Static Routing :
- meringankan kerja prosesor yang ada pada router
- tidak ada bandwidth yang digunakan untuk pertukaran informasi table routing antara router
- tingkat keamanan lebih tinggi.
Kekurangannya :
- admin jaringan harus mengetahui informasi tiap-tiap router yang terhubung jaringan
- jika terdapat penambahan/perubahan topologi jaringan, admin harus mengubah isi table routing
- tidak cocok untuk jaringan yang besar.
sumber : http://technorody.com/static-routing-pada-freebsd.rody/comment-page-1
0 komentar:
Posting Komentar